Segmentasi
Pasar Global
Didefinisikan
sebagai proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulan pelanggan potensial pada
tingkat nasional maupun sub nasional
yang kiranya mempunyai persamaan tingkah laku dalam
membeli.
Menetapkan
Sasaran Global
Segmentasi merupakan proses yang
dipergunakan oleh pemasar untuk mengelompokkan konsumen yang mempunyai
keinginan & kebutuhan yang sama.
Menetapkan sasaran adalah : tindakan
mengevaluasi & membandingkan kelompok yang diidentifikasi & kemudian
memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling
besar.
Kriteria
untuk menentukan target :
·
Besar segmen yang ada
& potensi pertumbuhan
·
Persaingan potensial
·
Kecocokan &
kelayakan.
Memilih
strategi pasar sasaran global
1.
Pemasaran globlal yang
tidak membeda-bedakan
Serupa dengan
pemasaran misal dalam satu Negara, pendek kata, serupa dengan melibatkan
penciptaan bauran pemasaran yang sama.
2.
Pemasaran global
terkonsentrasi.
Menyiapkan bauran pemasaran untuk membidik segmen tunggal di
pasar global.
3.
Pemasaran global yang
membeda- bedakan.
Strategi ini mencakup sasaran dua atau lebih segmen pasar yang
berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran.
Menentukan Posisi Produk di Pasar Global
Pemasaran menentukan posisi yaitu suatu
proses yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra dibenak
konsumen relative, terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing.
1.
Menentukan posisi teknologi tinggi ( Hi-tech Positioning )
Komputer pribadi , video
& peralatan stereo, serta mobil merupakan contoh kategori produk dengan
menentukan posisi teknologi tinggi terbukti efektif. Produk seperti ini sering
kali dibeli atas dasar sifat –sifat produk yang konkret walaupun citra mungkin
juga penting. Pembeli biasanya sudah mempunyai atau berkeinginan memperoleh
informasi teknis yang cukup banyak. Dibagi 3 :
a. Produk teknis : computer, bahan kimia. Contoh produk yang
pembelinya mempunyai kebutuhan tertentu, perlu banyak informasi serta mempunyai
bahasa yang sama. Mis : pembeli computer di Eropa & Amerika mempunyai pengetahuan
yang setara mengenai mikroprosesor 486, hard dis 80 mega, 8 mega RAM.
b. Produk untuk peminat khusus. Produk ini tidak terlalu teknis
& lebih berorientasi pada waktu luang atau rekreasi, mempunyai
karakteristik pengalaman yang serupa & keterlibatan pengguna yang tinggi.
Bahasa yang sama & symbol yang berkaitan dengan produk seperti itu dapat
mengatasi hambatan bahasa & budaya. Peralatan olah raga adidas, kamera
Canon, contoh produk untuk peminat khusus yang sukses.
c. Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya. Produk yang berbicara
untuk dirinya sendiri dalam iklan sifat & dan manfaatnya juga berjalan
dengan baik. Kamera instan Polaroid merupakan contoh produk global yang dapat
ditunjukkan kegunaannya & amat sukses.
2. Menentukan posisi sentuhan canggih ( Hi-touch positioning ) Kurang memerlukan penekanan pada
informasi khusus & lebih menekankan pada citra. Pembeli produk sentuhan
canggih juga mempunyai bahasa yang sama & sekumpulan symbol yang berkaitan
dengan tema kesejahteraan, materialism, & romantisme . Ada 3 :
a.
Produk yang memecahkan
masalah umum.
Kategori
ini menyediakan manfaat yang berkaitan dengan momen kecil dalam kehidupan .
Iklan yang menayangkan percakapan diantara teman di kafe sambil minum secangkir
kopi atau menghilangkan dahaga dengan minuman ringan disiang hari ditepi pantai
menempatkan produk dipusat kehidupan sehari-hari & mengkomunikasikan
manfaat yang ditawarkan dengan cara yang dipahami diseluruh dunia.
b.
Produk desa global.
Wangi-wangian
chanel, pakaian mode pendesain, air mineral & pizza merupakan contoh baik
dari produk yang mempunyai posisi alami kuat diseluruh dunia. Dalam pasar
globalproduk mungkin mempunyai daya tarik global hanya berdasaarkan pada Negara
pembuatnya. Ke-Amerika-an dari Levis, Marlboro, & Harley-Davidson. Sony merupakan
nama yang sinonim dengan mutu Jepang, Mercedes merupakan perwujudan insinyur
Jerman yang legendaries.
c.
Produk yang
menggunakan tema universal.
Beberapa
tema iklan & daya tarik produk dipikirkan cukup mendasar sehingga benar
bersifat transnasional. Tema tambahan adalah materialissme (kunci untuk citra
oang kaya & status), kepahlawanan (tema termasuk individu sederhana atau pengorbanan diri) bermain
(waktu luang / rekreasi) & prokreasi (citra masa pacaran & romantisme )
Perlu dicatat bahwa beberapa
produk dapat diposisikan dengan lebih dari 1 cara. Misal : camera canggih dapat
diklasifikasikan sebagai produk
teknik & untuk peminat khusus. Produk lain mungkin diposisikan dalam mode bi-polar artinya
sebagai produk berteknoloogi tinggi sekaligus sentuhan canggih.
Pemasaran di Negara Berkembang
Kekurangan akan barang & jasa merupakan masalah
sentral dinegara-negara berkembang & kebutuhan yang paling menekan adalah
memperluas produksi.Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses
mengidentifikasi & memenuhi kebutuhan & keinginan masyarakat.
Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatau Negara
berkembang, hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Carilah informasi lain
disamping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas
menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi.
2. Pertimbangan
Negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu persatu.
3. Ingat bahwa tidak
semua Negara berkembang sama.
4. Beri bobot antara
manfaat & biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu
produk atau jasa disebuh Negara berkembang.
5. Tetapkan batas waktu
realistic untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hokum politik atau kekuatan
sosial, berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.
Tantangan
Menentukan Pemasok
Menurut I Nyoman Pujawan (2005), terdapat
tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola suppy chain, yaitu:
1. Kompleksitas struktur supply chain
a.
Melibatkan
banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
b.
Perbedaan
bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan
2. Ketidakpastiaan
a.
Ketidakpastian
permintaan
b.
Ketidakpastian
pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll.
c.
Ketidakpastian
internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, ketidakpastian
kualitas produksi dll.
Untuk menghadapi
masalah ketidakpastian pemesanan dalam rantai pasokan atau bullwhip effect,
diperlukan sharing informasi di sepanjang rantai pasokan, optimalisasi tingkat
persediaan, penciptaan tim rantai pasokan, pengukuran kinerja rantai pasokan,
maupun membangun koordinasi dan kolaborasi di antara mitra bisnis sehingga
proses pengiriman produk dari pemasok ke perusahaan dan ke konsumen dapat
berjalan lancar dan memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya persediaan
yang rendah. Sedangkan menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons (2006),
tantangan dalam supply chain management adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan
pengiriman pelanggan secara tepat dengan mendorong biaya produksi dan biaya
persediaan. Pemodelan rantai supply chain management memungkinkan manajer untuk
mengevaluasi pilihan yang akan memberikan peningkatan terbesar dalam kepuasan
pelanggan dengan biaya yang terjangkau.
System Nilai
Dikatakan oleh Schroeder bahwa mengukur
performa supply chain adalah langkah pertama menuju perbaikan. Sebuah tahapan
awal yang perlu ditetapkan dan ditentukan untuk dapat mencapai tujuan perbaikan
tersebut. Schroeder mengemukakan bahwa pada umumnya ada lima poin penting yang
dapat diukur dalam performa supply chain management, yaitu (Shcroeder, 2007):
1. Pengiriman
Mengacu pada ketepatan waktu pengiriman:
persentase pesanan dikirimkan secara lengkap dan tidak melewati pada tanggal
yang diminta oleh pelanggan.
2. Kualitas
Ukuran langsung dari kualitas adalah
kepuasan pelanggan dan dapat diukur melalui beberapa cara. Salah satunya, dapat
diukur terhadap apa yang pelanggan harapkan. Pengukuran ini erat kaitannya
dengan loyalitas pelanggan.
3. Waktu
Waktu pengisian total dapat dihitung
langsung dari tingkat persediaan. Jika kita mengasumsikan ada tingkat
penggunaan konstan dari persediaan, maka waktu dalam persediaan hanya tingkat
persediaan dibagi dengan tingkat penggunaan.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah volume atau bauran produk dengan persentase tertentu atau
jumlah.
5. Biaya
Ada dua cara untuk mengukur biaya.
Pertama, perusahaan dapat mengukur total biaya pengiriman, termasuk
manufacture, distribusi, biaya persediaan tercatat, dan biaya rekening membawa
piutang.
Rantai Nilai
Supply chain memiliki penggerak yang
sangat berpengaruh terhadap performa supply chain itu sendiri. Menurut Chopra
dan Meindl (2004) penggerak supply chain adalah sebagai berikut:
1. Inventory
Adalah semua bahan mentah, dalam proses
dan barang-barang yang telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu
penggerak supply chain yang penting karena perubahan kebijakan inventory dapat
mengubah secara drastis tingkat responsivitas dan efisiensi supply chain.
Komponen dari keputusan mengenai inventory adalah (Chopra dan Meindl, 2004):
a. Cycle inventory
Cycle inventory adalah jumlah rata-rata
dari inventory yang digunakan untuk memenuhi permintaan dalam suatu waktu.
Misalnya dalam sebulan memerlukan 10 buah truk bahan baku, perusahaan bisa saja
memesan 10 truk bahan baku dalam sekali pesan atau bisa memesan 1 truk bahan
baku yang dipesan tiap 3 hari. Ini tergantung dari strategi supply chain apa
yang mereka terapkan (responsif atau efisiensi) dengan memperhitungkan ordering
cost (biaya pesan) dan holding cost (biaya penyimpanan).
b. Safety Inventory
Safety inventory adalah inventory yang
dibuat untuk berjaga-jaga terhadap perkiraan akan kelebihan permintaan. Ini
digunakan untuk mengatasi ketidakpastian atas permintaan yang tinggi.
c. Seasonal Inventory
Seasonal inventory adalah inventory yang
dibuat untuk mengatasi keragaman yang dapat diprediksi dalam permintaan.
Perusahaan yang menggunakan seasonal inventory akan membangun persediaan mereka
pada periode permintaan barang rendah dan menyimpannya untuk periode permintaan
barang menjadi tinggi, dimana pada saat permintaan tinggi mereka tidak dapat
memproduksi semua barang untuk memenuhi permintaan.
2. Transportation
Transportasi adalah memindahkan persediaan
dari titik ke titik dalam supply chain. Transportasi terdiri atas banyak
kombinasi dari model dan bentuk yang memiliki keunggulan masing-masing.
Pemilihan transportasi juga mempunyai dampak besar dalam tingkat responsifitas
dan efisiensi supply chain. Komponen dari keputusan mengenai transportasi
menurut Chopra dan Meindl (2004) adalah sebagai berikut :
a. Modes of transportation
Modes of transportation adalah cara-cara
dimana sebuah produk dipindahkan dari saru lokasi dalam jaringan supply chain
ke tempat lainnya
b. Route and network selection
Route adalah jalur jalan dimana sebuah
produk dikirimkan dan network adalah sebuah kumpulan lokasi dan rute kemana
produk dapat dikirimkan. Perusahaan membuat beberapa keputusan mengenai rute
pada tahap desain supply chain.
c. In house or outsource
Secara tradisional, banyak fungsi
transportasi dilakukan oleh perusahaan sendiri, namun pada saat ini banyak yang
telah dilimpahkan ke perusahaan lain (outsourced).
3. Fasilitas
Fasilitas adalah tempat-tempat dalam
jaringan supply chain dimana inventory disimpan, dirakit, atau diproduksi. Dua
jenis umum dari fasilitas adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Bila
perusahaan memilih tingkat efisiensi tinggi, maka memiliki lebih sedikit
gudang. Jadi penentuan fasilitas mempunyai dampak yang besar dalam tingkat responsifitas
dan efisiensi supply chain. Komponen dari keputusan mengenai fasilitas menurut
Chopra dan Meindl (2004, p55-56) adalah sebagai berikut :
a. Location
Penentuan keputusan dimana suatu
perusahaan menentukan lokasi fasilitasnya merupakan bagian yang sangat besar
dalam langkah desain supply chain. Penentuan lokasi secara ekonomis, sedangkan
penentuan lokasi secara desentralisasi akan menjadi lebih responsif dalam
permintaan konsumen.
b. Capacity
Perusahaan juga harus menentukan seberapa
kapasitas dari fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sejumlah besar
kapasitas akan menjadikan perusahaan tersebut menjadi lebih responsif, demikian
pula sebaliknya.
c. Operation methodology
Disini digambarkan bagaimana metode
perusahaan dalam memproduksi barang, apakah mesin yang dipakai untuk membuat
produk itu bersifat fleksibel maksudnya adalah mesin tersebut juga dapat pula
digunakan untuk membuat produk lain yang biasanya mesin itu relatif mahal atau
menggunakan mesin yang dapat membuat satu macam produk saja (efisien).
d. Warehouse methodology
Stock Keeping Unit (SKU) Storage. Gudang
tradisional yang menyimpan segala macam produk dalam suatu tempat.
Job Lot Storage. Yaitu suatu metode
penyimpanan persediaan dimana semua produk-produk yang berbeda dibutuhkan untuk
suatu pekerjaan khusus atau memuaskan konsumen tipe khusus, disimpan bersama-sama.
Crossdocking. Yaitu sebuah metode, dimana
barang sebenarnya tidak disimpan dalam fasilitas (gudang) perusahaan. Truk dari
pemasok barang, tiap-tiap hari truk tersebut membawa jenis-jenis yang berbeda
dari barang yang dipesan diangkut menuju fasilitas perusahan, kemudian dari
sana dipecah menjadi bagian-bagian kecil dan dengan cepat diangkut ke retailer
menggunakan truk-truk yang berisi barang-barang yang beragam dari truk-truk
sebelumnya.
4. Information
Informasi terdiri dari data dan analisis
yang berkaitan dengan inventory, transportasi, fasilitas dan pelanggan
diseluruh supply chain. Informasi menyajikan pihak manajemen kesempatan untuk
membuat supply chain lebih responsif dan efisien. Informasi secara potensial
adalah penggerak terbesar performa supply chain. Komponen dari keputusan
mengenai informasi adalah (Chopra dan Meindl, 2004):
a. Push versus Pull
Sistem push biasanya menggunakan MRP untuk
jadwal produksi, jadwal kepada pemasoknya untuk menentukan kapan, jenis dan
banyak barang yang dikirimkan ke perusahaan, sedangkan tipe pull menggunakan
informasi atas permintaan aktual konsumen, sehingga perusahaan dapat dengan
tepat memenuhi permintaan tersebut.
b. Cordinating and Information sharing
Koordinasi dari supply chain terjadi
ketika semua tingkatan dari supply chain bekerja menuju tujuan yang
memaksimalkan keuntungan total supply chain dibandingkan dengan bekerja
sendiri-sendiri. Kekurangan koordinasi berpengaruh pada kerugian yang besar
atau keuntungan supply chain. Ini bisa dilakukan dengan pertukaran data antara
tiap-tiap bagian dalam supply chain itu sendiri.
c. Forecasting and Aggregate Planning
Peramalan adalah ilmu pengetahuan dan seni
untuk membuat rencana mengenai kebutuhan masa depan dan kondisinya. Peramalan
digunakan dalam pengambilan keputusan. Setelah menciptakan peramalan, maka
perusahaan mengubah menjadi rencana aktivitas untuk memenuhi permintaan yang
telah diperhitungkan.
d. Enabling Technologies
Untuk mencapai komunikasi yang terintregasi
dalam supply chain, maka terdapat teknologi-teknologi yang digunakan yaitu:
Electronic Data Interchange (EDI). EDI
memungkinkan perusahaan menjadi lebih efisien, juga menurunkan waktu yang
dibutuhkan produk untuk sampai ke konsumen, transaksi menjadi lebih akurat dan
lebih cepat dibandingkan tanpa EDI.
Internet. Internet sendiri mendukung
penggunaan EDI. Dengan internet maka akan menjadi sebuah faktor penting dalam
supply chain.
Entreprise Resources Planning (ERP).
Sistem ERP ini menyediakan pelacakan transaksi dan kemampuan melihat secara
keseluruhan atas informasi dari tiap-tiap bagian perusahaan dan memungkinkan
supply chain membuat keputusan yang ‘cerdas’.
Supply Chain Management (SCM) Software.
Yaitu program yang menyediakan dukungan terhadap analisis keputusan dalam
penambahan kemampuan melihat secara keseluruhan terhadap informasi.
Peran Strategik
Pemasaran Global
Bagaimana
keputusan mengenai rantai pasokan berdampak pada strategi akan ditunjukkan
pada tabel berikut:
|
Strategi
biaya rendah
|
Strategi
respon
|
Strategi
diferensiasi
|
Tujuan pemasok
|
Penuhi permintaan dengan biaya serendah
mungkin
|
Tanggapi perubahan kebutuhan/permintaaan
dengan cepat untuk memin terjadinya persedian habis
|
Penelitian pangsa pasar, bersama-sama
mengembangkan produk dan pilihan
|
Kriteria pemilihan utama
|
Pilih terutama karena biaya
|
Pilih terutama karena kapasitas,
kecepatan dan fleksibilitas
|
Pilih trtm krn ketrampilan pengembangan
produk
|
Karakteritik proses
|
Mempertahankan utilitas rata-rata yang
tinggi
|
Menanam modal pada kapasitas berlebih
dan proses yang fleksibel
|
Proses moduler yang menuju mass
customization
|
Karakteristik Persediaan
|
Meminimalkan persedian di seluruh rantai
untuk menekan biaya
|
Kembangkan sistem yang cept tanggap,
dengan persedian cadangan untuk memastikan pasokan
|
Mmin persediaan dalam rantai untuk
menghindari produk menjadi usang
|
Karakteristik Lead Time
|
Memendekkan lead time sepanjang tidak
meningkatkn biaya
|
Menanamkan investasi secara agresif
untuk mngurangi lead time produksi
|
Menanamkan investasi secara agresif
untuk mengurangi lead time pengembangan
|
Karakteristik desain produk
|
Maksimalkan kinerja dan minimisasi biaya
|
Menggunakan desain produk yang mendorong
waktu set up yang rendah dan produksi massal
|
Menggunakan desain modular untuk menunda
differensiasi produk selama mungkin.
|
Kriteria
Keputusan
Pedagang besar
maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya
untuk perusahaan manufaktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan
untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara
efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat
atau membeli serta konsep Outsourcing
1. Keputusan
Membuat atau Membeli
Adapun berbagai pertimbangan yang ada dalam keputusan tersebut diantaranya dijabarkan pada tabel berikut:
|
Alasan
Membuat
|
Alasan
Membeli
|
1
|
Biaya
produksi yang lebih rendah
|
Biaya
perolehan lebih rendah
|
2
|
Pemasok
kurang cocok.
|
Menjaga
komitmen pemasok
|
3
|
Memastikan
pemasok yang memadai dan manajemen
|
Mendapatkan
keahlian tehnis
|
4
|
Pemanfaatan
tenaga kerja berlebih
|
Kapasitas
tidak memadai
|
5
|
Memperoleh
kualitas yang diinginkan
|
Mengurangi
biaya persediaan
|
6
|
Menghilangkan
kolusi pemasok
|
Memastikan
ada sumber daya alternatif
|
7
|
Memperoleh
item yang unik
|
Kapasitas
di perusahaan tidak mendukung
|
8
|
Mempertahankan
bakat yang ada
|
Pertukaran
informasi
|
9
|
Menjaga
rancangan dan kualitas yang memadai
|
Item
terlindungi karena hak paten
|
10
|
Mempertahankan
dan meningkatkan ukuran perusahaan
|
Membebaskan
manajemen menangani bisnis utama
|
Hal-hal
tersebut di atas dalam konsep pengambilan keputusan taktis yang dikemukakan
oleh Hansen Mowel menjadi bagian dari tahap pertimbangan kualitatif dalam
pengambilan keputusan taktis
2. Outsourcing
Adalah
memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada
supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada
efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi
pada core competencies yang dimiliki. Dengan outsourcing tidak ada tangible
product dan transfer. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer
ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan. Pada saat
sekarang, banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan
diantaranya: teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hukum dan juga
produk-produk perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang
Teknologi informasi maupun Prosesing data menyediakan outsourcing bagi berbagai
jenis perusahaan yang memerlukannya.
Alternative
Strategi Pemasok
Ada tiga isu
yang terkait dengan pengembangan efisiensi, strategi pemasok yaitu:
a. Local
Optimization
Anggota rantai
pasokan akan memfokuskan pada maksimalisasi keuntungan local atau minimisasai
biaya yang didasarkan pada pengetahuan yang terbatas.
b. Incentives
Insentif
mendorong munculnya perdagangan didalam rantai penjualan yang sebelumnya tidak
terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang pada akhirnya menjadikan kemahalan
bagi semua anggota. Wujud insentif berupa insentif penjualan, potongan
kuantitas, kuota dan promosi.
c. Large lots
Dalam hal ini
seringkali terjadi bias yang mengarah pada large lots karena cenderung
mengurangi biaya per unit. Disatu sisi jika pengiriman dalam jumlah yang banyak
misalnya ukuran truk penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak
merefleksikan nilai penjualan sebenarnya.
Ketiga isu
tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi informasi tentang
apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan
sistem yang didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak produk
yang benar-benar ditarik melalui rantai pasokan. Ketidakakuratan informasi
bukan kesengajaan, tetapi menimbulkan distorsi dan fluktuasi dalam rantai
pasokan dan menyebabkan apa yang diketahui sebagai bullwish effect. Bullwish
effect adalah fluktuasi kenaikan dalam order yang sering terjadi sebagai order
yang bergerak melalui rantai pasokan yang mengakibatkan kenaikan biaya seperti
inventory, transportasi, pengiriman dan penerimaan.
Sebagai manajer
yang mengarah pada integrasi rantai pasokan, efisiensi menjadi suatu substansi
yang memungkinkan. Siklus material yang berasal dari pemasok, ke produksi, ke
pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda-beda
dan seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu
agar semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu:
1. Mutual
Aggrement on Goal,
suatu integrasi
rantai pasokan mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak hubungan jual
beli, tetapi partner harus diapresiasikan tidak hanya dalam uang tetapi pada
rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir. Hal ini dapat terwujud
apabila adanya pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi
yang berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah
nilai tambah ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.
2. Trust,
merupakan hal
kritis bagi efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota dari rantai
pasokan harus masuk kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka
membangun kepercayaan. Hubungan diantara pemasok akan lebih sekses jika resiko
dan penghematan biaya dibagi dan aktifitas seperti riset konsumen, analisa
penjualan, peramalan, perencanaan produksi merupakan aktifitas bersama.
3. Compatible
Organizational Cultures,
budaya
organisasi yang setara akan menjadikan hubungan yang positif diantara
pembelian dan penawaran apabila hal tersebut terjadi, dan akan menjadi
keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan.
Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan dapat mengelola rantai pasokan secara
efektif yaitu:
a. Accurate data,
Untuk dapat meningkatkan akurasi data maka
yang dapat dilakukan adalah dengan melalui
sharing:
1) POS (Point Of Sales) informasi,
sehingga tiap anggota rantai dapat menjadwalkan secara
efektif.
2) CAO (Computer-Assisted
Ordering). Dengan menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian
menyesuaikan dengan: factor pasar, persediaan, order yang ada, serta mengirimkannya
kepada supplier yang bertanggung jawab menjaga persediaan barang akhir.
b. Lot Size
Reduction,
ini dilakukan
oleh manajemen yang agresif dengan cara:
1) Mengembangkan pengiriman yang ekonomis .
2) Memberikan diskon yang didasarkan total volume tahunan
daripada ukuran pengiriman
individual.
3) Mengurangi biaya order melalui teknik order yang ada dan variasi bentuk
pembelian
elektronik.
c. Singe Stage
Control of Replenishment,
Supervisor
bertanggung jawab secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory untuk
pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi informasi dan peramalan
multiple yang menciptakan bullwhip effect.
d. Vendor
Managed Inventory,
Persediaan
dikelola Vendor yang artinya supplier menjaga material bagi pembeli, seringkali
mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan departemen.
e.
Postponement,
yaitu menunda
modifikasi atau customization produk selama mungkin dalam proses produksi.
f. Channel
Assembly,
yaitu menunda
perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi dapat dipasang.
g. Drop
Shipping and Special Packaging,
Drop Shipping
berarti pengiriman langsung dari supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu
dan biaya pengiriman kembali. Selain itu biasanya disertai pengemasan yang
khusus sesuai kebutuhan konsumen.
h. Blanket
Order,
merupakan
komitmen pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item yang dapat dikirim
dalam jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.
i. Standardization,
yaitu
pengurangan jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan mengurangi
biaya.
j. EDI
(Electronic Data Interchange)
merupakan
standardisasi format transmisi data untuk komunikasi komputerisasi diantara
organisasi. Perluasan EDI adalah ASN (Advanced Shipping Notice) yang mana notis
pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke pembeli.
k. Pemilihan
Vendor
Suatu
perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang manajemen, walaupun
demikian fungsi operasi memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang
sempurna.
Agar hubungan
tersebut efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:
1.
Evaluasi Penjual
Tahap ini
mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual
tersebut menjadi pemasok yang baik. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai variabel atau factor yang dipertimbangkan untuk memilih penjual, yang
mana tiap variabel diberi bobot tergantung pada kebutuhan organisasi. Kemudian
menentukan beberapa alternative untuk diberi penilaian , setelah dianalisa maka
bisa menentukan mana yang dipilih.
2.
Pengembangan Penjual
Apabila
perusahaan sudah memastikan akan menggunakan jasa penjual tertentu, maka cara
agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam system yang berlaku adalah dengan
memastikan bahwa penjual menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan
perolehan bahan baku. Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu
rekayasa dan produksi juga format transfer informasi elektronik.
3.
Negosiasi
Strategi
Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu: 1) Model harga berdasarkan biaya (Cost
Based price model), yang mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli. 2)
Model berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga didasarkan pada
publikasi atau indeks. 3) Perebutan tender (competitive bidding),terjadi pada
kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang
mendekati sempurna.
4. Internet
Purchasing
Kadang-kadang
disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau
menyetujui catalog vendor yang didapat melalui internet untuk digunakan oleh
karyawan dari perusahaan di bagian pembelian.
l. Pembelian -
Purchasing
Strategi
pembelian yang efektif merupakan hal yang strategis dalam konsep Supply Chain
Management, bagaimanapun pembelian memberikan peluang besar pengurangan biaya
dan peningkatan marjin kontribusi, karena porsi terbesar dari pendapatan
digunakan untuk melakukan pembelian. Kebutuhan akan strategi pembelian dan
penerapan strategi itu mengarah pada pembentukan fungsi pembelian.
1. Tujuan
Fungsi Pembelian
Pembelian
berarti perolehan barang dan jasa, tujuan kegiatan pembelian adalah:
Membantu
mengidentifikasi produk barang dan jasa yang dapat diperoleh
secara eksternal.
Mengembangkan,
mengevaluasi dan menentukan supplier, harga dan pengiriman yang terbaik bagi
produk barang dan jasa tersebut.
2. Fokus
Pembelian
Pembelian
terjadi di lingkungan operasi produk barang maupun jasa.
· Dalam
lingkungan operasi produk barang, Fungsi pembelian biasanya dikelola oleh
agen pembelian yang secara formal memegang wewenang untuk melaksanakan kontrak
atas nama perusahaan. Di perusahaan besar, agen pembelian ini dapat juga
merupakan staf yang juga pembeli dan ekspenditur. Pembeli mewakili perusahaan
yang bersangkutan, menjalankan semua kegiatan departemen pembelian kecuali
penanda tanganan kontrak. Ekspenditur membantu pembeli dalam menindaklanjuti
pembelian agar dapat dipastikan bahwa pengiriman tepat waktu. Di
perusahaan manufaktur, Fungsi pembelian didukung engineering drawing dan spesifikasi dari produk- produk yang
dibuat, dokumen-dokumen pengendalian mutu, dan kegiatan-kegiatan pengujian
yang mengevaluasi ietm yang dibeli.
· Dalam
lingkungan jasa, Peranan pembelian agak tidak begitu penting karena produk
utamanya merupakan produk intelektual, contoh yang dapat dikemukakan misalnya
di organisasi hukum maupun kesehatan, item utama yang diperoleh adalah
fasilitas kantor, perabotan dan peralatan, mobil serta perlengkapan.
Pada waktu
perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan rantai pasokan yang
dimiliki menjadi suatu tantangan strategis. Agar supaya rencana strategi
tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka beberapa karakteristik
kapabilitas yang harus dimiliki antara lain:
1) Fleksibel
dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan
komponen, distribusi, jalur pengiriman,
aturan impor dan nilai tukar.
2) Dapat
menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman komponen
dan produk akhir.
3) Menetapkan
staff yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara menyikapi peraturan,
perdagangan,
pengangkutan, penanganan konsumen dan isu politik. (Hendra Poerwanto G)
Pasar
global
Pasar global adalah pasar
berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami
perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara
lain:-Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan
produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan-Semakin
banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung
menjadi konsumen global -Semakin banyaknya transportasi antar negara yang
mempermudahdistribusi produk -Perdagangan dunia semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya permintaan pasar dunia. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan
menantang. Kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan
mengambil lebih banyak keuntungan. Adapun beberapa keuntungan tersebut antara
lain :
-Perusahaan dapat membuka
pabrik di negara lain yang upah buruhnyal ebih murah.
-Perusahaan dapat membuka
kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk
mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
-Perusahaan dapat
memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di
negara lain yang potensial, Selain itu pasar global juga memiliki beberapa
kendala masalah bagi perusahaan yang akan masuk ke dalamnya. Kendala itu antara
lain :
-Perbedaan budaya dan
selera
-Perbedaan daya beli
masyarakat
-Peraturan nasional &
Pemerintah.
Ekspor
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar
luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai
pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor
barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar
penjualan internasional. Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain;
meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara
langsung di negara-negara asing. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi :
- Di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki
tanaman
- Biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi
- Pergeseran buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.
Menurut Kotabe dan Helsen ( 2004 : 507 ), mengekspor adalah cara yang paling polpuler bagi banyak perusahaan untuk menjadi internasional. Selanjutnya Kotabe dan Helsen ( 2005 : 272 – 3 ) mengemukakan 3 pilihan dalam mengekspor yaitu langsung, tidak langsung dan kooperatif.
* Ekspor langsung , perusahaan melakukan sendiri kegiatan – kegiatan ekspor keluar negeri
walaupun dalam pelaksanaan rinciannya mungkin tetap perlu melibatkan perusahaan - perusahaan jasa seperti perusahaan ekspedisi muatan kapal laut ( EMKL )
* Ekspor tidak langsung, perusahaan menjual produknya ke perusahaan lain di home country seperti misalnya perusahaan perdagangan ekspor impor.
* Ekspor kooperatif atau Piggyback exporting, perusahaan menggunakan jaringan distribusi di luar
negeri milik perusahaan lain untuk menjual barang 0 barangnya di pasar luar negeri.
LisensiStrategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.
Keuntungannya :
- Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil
- Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan ingin
melakukan operasional di negara asing
- Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melaluiinvestasi
Kelemahannya :
- Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap
manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis
- Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi
- Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing bagi
perusahaan asal.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.
Usaha patunganUsaha patungan atau joint venture adalah strategi hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama.
Kelebihan joint venture :
- mengurangi kebutuhan modal dan sumber daya lainnya.
- keuntungan perusahaan nasional dalam joint venture adalah mendapatkan tekhnologi sedangkan perusahaan internasional memperoleh keuntungan pemasaran.
- dapat meminimumkan resiko.
- memungkinkan perusahaan beroprasi secara global.
jika perusahaan swasta membentuk joint venture dengan perusahaan negara, ada beberapa keuntungan yang diraih perusahaan swasta, seperti kepemilikan menjadi tertutup. Bagi perusahaan negara, keuntungannya adalah adanya akses untuk menggali dana dari penerbit saham.
jika perusahaan domestic membentuk joint venture dengan perusahaan asing atau luar negeri maka perusahaan domestic dapat memperoleh peluang mendapatkan manajemen local di negara asing.
Kekurangan joint venture :
- manajer yang harus berkolaborasi dalam joint venture operasi harian tidak terlibat dalam pembentukan joint venture.
- joint venture mungkin bermanfaat bagi perusahaan tetapi belum tentu bermanfaat bagi pelanggan.
- joint venture mungkin tidak didukung secara seimbang dari setiap pihak yang berpartner, sehingga memunculkan problem baru.
- joint venture memungkinkan mulai timbulnya persaingan antara 1 partner dengan partner lainnya.
Strategi perluasan pasarPertumbuhan dan ekspansi bisnis adalah tujuan utama bagi sebagian besar pemilik bisnis dan pengusaha. Tapi bagaimana cara untuk memperluas bisnis di era pertumbuhan perekonomian yang lambat seperti saat ini? Terdapat 3 strategi dimana perusahaan ingin memperluas produk atau pasarnya, yaitu:
* Strategi penetrasi pasar, dimana hal ini dilakukan dengan cara membanjiri pasar dengan produk baru yang belum ada dipasaran, sehingga orang atau pelanggan akan membeli produk tersebut.
* Strategi pengembangan pasar, ini dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya yang belum tersentuh dari produk tersebut.
* Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan bilamana perusahaan telah melakukan dua strategi sebelumnya dimana produk sebelumnya dilakukan diversifikasi atau penemuan turunan dari produk tersebut.
Penentuan posisi pasarHermawan Kartajaya dkk. (2003: 51) mendefinisikan penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak pelanggan dan memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk adalah cara bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing. Proses penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:
a. Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin
b. Memilih keunggulan bersaing yang tepat
c. Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih
Analisis Industri
Dalam Suatu Penelitian Penting Mengenai Daya Saing Internasional, Agar Industri Suatu Negara Dapat Berhasil Di Pasar Global, Industry Tersebut Harus Memiliki:
1. Kondisi – Kondisi Faktor Yang Menguntungkan. Hal Ini Mencakup Terdapatnya Sumber – Sumber Daya Kunci (Termasuk Keterampilan, Infrastruktur, Dan Lembaga Penelitian). Penelitian Michael Porter Juga Menemukan, Bila Negara – Negara Mempunyai Faktor Kelemahan Tertentu, Mereka Akan Di Paksa Berinovasi Untuk Mengatasi (Atau Menghindari) Masalah-Masalah Tersebut. Hal Ini, Pada Saatnya, Membentuk Dasar Dari Keunggulan Kompetitif (Misalnya, Bila Sejak Awal Biaya Energi Di Suatu Negara Tinggi, Maka Hal Tersebut Memaksa Perlunya Dikembangkan Produk – Produk Dan Proses – Proses Yang Hemat Energi, Yang Kemudian Di Perlukan Di Seluruh Dunia).
2. Kondisi – Kondisi Permintaan. Di Dalam Negeri Harus Ada Permintaan Yang Kuat Akan Produk – Produk Yang Canggih. Konsumen Dalam Negeri Yang Penurut Merupakan Kerugian, Karena Mereka Tidak Mendesak Industri Untuk Berinovasi Dan Mencapai Yang Terbaik.
3. Indusri – Industri Yang Berkaitan Dan Mendukung Suatu Jaringan Industri Yang Mendukung Dan Berkaitan Akan Membantu Indutri Untuk Mencapai Keunggulan Global.
4. Strategi, Struktur, Dan Persaingan Yang Teguh. Dari Faktor-Faktor Ini, Barang Kali Yang Paling Penting Adalah Jangkauan Persaingan Pada Industri Dalam Negeri. Bukti- Bukti Secara Kuat Mendukung Pandangan Bahwa Persaingan Dalam Negeri Adalah Sangat Penting. Sebaliknya, Bila Pemerintah Mendorong Merger Untuk Menciptakan Monopoli Dalam Negeri (Untuk Mendapatkan ‘Masa Kritis’ Yang Di Perlukan Untuk Menjadi Pemain Global), Secara Keseluruhan Monopoli Tersebut Tidak Berhasil Menetapkan Posisi Di Dunia. Persaingan Yang Pahit Diantara Perusahaan-Perusahaan Setempat Telah Menjadi Pemacu Inovasi.
Keunggulan Kompetitif Mengurangi Biaya Vs Adaptasi Pada Pasar Lokal Perusahaan Harus Menstandardisasi Produk Dan Jasanya Untuk Kebutuhan Pasar Secara Global. Pendekatan Yang Diberikannya Didasarkan Pada Tiga Asumsi Utama :
1. Kebutuhan Dan Keinginan Konsumen Secara Keseluruhan Semakin Homogen. Disini Perusahaan Harus Dapat Mengidentifikasi Segmen Konsumen Secara Global
2. Orang-Orang Diseluruh Dunia Rela Berusaha Untuk Mendapatkan Keinginannya Yang Berhubungan Dengan Fitur Produk, Fungsi, Desain, Dan Hal-Hal Lain Seperti Produk Berharga Murah Dengan Kualitas Yang Baik.
Persaingan Global Dan Keunggulan Kompetitif Nasional
Selama Bebarapa Dekade Terakhir, Persaingan Telah Mendunia Dalam Banyak Industri. Penyebabnya Adalah Penurunan Tarif, Kuota Dan Hambatan-Hambatan Perdagangan Bebas Perbaikan Sistem Transportasi Global Dan Meningkatnya Kecanggihan Pasar Dunia. Faktor-Faktor Tersebut Berperan Mengurangi Biaya Perdagangan Internasional Dan Membuat Perusahaan Asing Mampu Berkompetisi Dengan Perusahaan Lokal. Penurunan Hambatan Perdagangan Mempermudah Ekspansi Ke Luar Negeri Bagi Perusahaan-Perusahaan Yang Gesit Dan Agresif. Apakah Implikasi Kompetisi Global Terhadap Akuntansi Manajerial? Akan Sangat Sulit Bagi Perusahaan Untuk Bersaing Di Dunia Internasional Bila Perencanaan, Pengarahan, Dan Pengendalian Operasinya, Serta Pengambilan Keputusannya Menggunakan Sistem Akuntansi Manajemen Kelas Dua. Sistem Akuntansi Manajemen Yang Tidak Bagus Dapat Menghalangi Usaha Organisasi Untuk Menjadikan Persusahaan Benar-Benar Kompettitif.
Teori Keunggulan Kompetitif Dikemukakan Oleh Michael Porter Dalam Bukunya The Competitve Advantage Of Nation (1990). Menurut Porter Tidak Ada Korelasi Langsung Antara Dua Faktor Produksi (Sumber Daya Alam Yang Melimpah Dan Sumber Daya Manusia Yang Murah) Yang Dimiliki Suatu Negara, Yang Dimanfaatkan Menjadi Keunggulan Daya Saing Dalam Perdagangan Internasional. Banyak Negara Di Dunia Yang Jumlah Sumber Daya Alamnya Sangat Besar Yang Proporsional Dengan Luas Negerinya, Tetapi Terbelakang Dalam Daya Saing Perdagangan Internasional. Begitu Juga Dengan Tingkat Upah Yang Relatif Murah Daripada Negara Lain, Justru Berkorelasi Erat Dengan Rendahnya Motivasi Bekerja Yang Keras Dan Berprestasi. Porter Mendefinisikan Industri Sebuah Negara Sebagai Sukses Secara Internasional Jika Memiliki Keunggulan Kompetitif Relatif Terhadap Para Pesaing Terbaik Di Seluruh Dunia. Sebagai Indikator Ia Memilih Keberadaan Ekspor Yang Besar Dan Bertahan Lama Dan/Atau Investasi Asing Di Luar Wilayah Yang Signifikan Berdasarkan Pada Keterampilan Dan Aktiva Yang Diciptakan Di Negara Asal.
Kemakmuran Nasional Diciptakan, Bukan Diwariskan. Kemakmuran Negara Tidak Tumbuh Dari Sumbangan Alamiah Sebuah Negara, Kumpulan Tenaga Kerjanya, Tingkat Bunganya Atau Nilai Kursnya, Sebagaimana Dikemukakan Oleh Ekonom Klasik. Daya Saing Sebuah Negara Tergantung Pada Kapasitas Industrinya Untuk Berinovasi Dan Melakukan Pembaharuan. Perusahaan Memperoleh Keunggulan Terhadap Para Pesaing Dunia Yang Terbaik, Karena Tekanan Dan Tantangan. Mereka Mendapatkan Manfaat Dari Memiliki Pesaing Domestik Yang Kuat, Pemasok Yang Berbasis Daerah Asal Yang Agresif, Dan Para Pelanggan Lokal.
Hal Ini Disebabkan 4 Kategori Yang Menciptakan Keunggulan Kompetitif Nasional Dalam Bersaing Untuk Menciptakan Suatu Keunggulan Dalam Bisnis :
Ø Kondisi Faktor, Yang Mengacu Pada Lahan Untuk Pendukung Bisnis Tersedia, Tenaga Kerja Yang Mapan Dan Memadai Dalam Mendukung Bisnis, Sumber Daya Alam Yang Baik Untuk Mendukung Kegiatan Industri Dan Bisnis, Modal Dan Infrastruktur Baik Yang Ada Dalam Suatu Negara. Ini Merupakan Faktor Mendukung Dalam Perkembangan Dan Pendukung Suatu Kegiatan Bisnis Dan Ekonomi Yang Baik Dalam Negara Tersebut.
Ø Kondisi Permintaan Dalam Negeri Yang Dapat Mendukung Industri Tersebut Menjadi Lebih Dikenal Dan Merupakan Jalan Untuk Menjadi Di Kenal Di Luar Negeri. Mis : Toyota Dahulunya Hanya Di Produksi Di Jepang Saja, Karena Banyak Peminat Untuk Membeli Mobil Tersebut Oleh Orang Jepang Sendiri, Membuat Mobil Merek Toyota Tersebut Di Kenal Sampai Ke Luar Negeri. Kondisi Permintaan Di Negara Sendiri Yang Mendukung Keunggulan Kompetitif Memiliki Tiga Karakter, Yaitu : A. Komposisi Permintaan Di Negara Sendiri, Dimana Menentukan Bagaimana Perusahaan Menerima, Menginterpretasikan Dan Memberi Reaksi Pada Kebutuhan Pembeli. Keunggulan Kompetitif Dapat Dicapai Kalau Permintaan Di Negara Sendiri Memberikan Gambaran Yang Lebih Baik Mengenai Kebutuhan Pembeli, Lebih Awal Dari Yang Disediakan Oleh Pesaing Luar Negeri. B. Ukuran Dan Pola Pertumbuhan Di Negara Sendiri, Adalah Penting Hanya Bila Komposisi Permintaan Di Negara Sendiri Baik Dan Dapat Mengantisipasi Permintaan Di Luar Negeri. C. Pertumbuhan Pasar Dalam Negeri Yang Cepat
Ø Industri Terkait Dan Pendukung, Kehadiran Pesaing Internasional Dalam Suatu Negara Dalam Bidang Yang Terkait, Dapat Memberikan Keunggulan Kompetitif. Industri Pemasok Secara Internasional Menyediakan Masukan Ke Indsutri Hilir Dan Akan Menjadi Dapat Bersaing Dalam Harga Dan Mutu.
Ø Cara Manajemen Perusahaan Dan Keterampilan Mengorganisasi Perusahaan Dalam Suatu Negara Serta Menciptakan Strategi Untuk Keunggulan Dalam Bisnis Sangat Menentukan. Mis: Jerman, Struktur Perusahaan Yang Cenderung Hirarkis, Sehingga Manajer Yang Harus Menangani Industri Dengan Disiplin Yang Tinggi Untuk Menangani Perusahaan Atau Industri Kimia, Mesin Dan Lain-Lain, Harus Berlatar Belakang Tehnik. Di Italia, Bisnis Dijalankan Seperti Bisnis Keluarga Kecil, Yang Menekankan Kepada Penyesuaian Produk Standard Dan Fleksibilitas Yang Cukup Besar Untuk Memenuhi Permintaan Pasar.
Selain Keempat Faktor Tersebut, Keunggulan Kompetitif Nasional Juga Masih Dipengaruhi Oleh Faktor Kebetulan Atau Kesempatan Untuk Melakukan Sesuatu (Chance Events), Seperti
(1) Penemuan Produk Baru, Melonjaknya Harga
(2) Perubahan Nilai Tukar, Konflik Keamanan Antar Negara Dan Lain-Lain
(3) Tindakan-Tindakan Atau Kebijakan Pemerintah (Government).
E-marketing Pengertian e-marketing adalah proses pemasaran brand menggunakan Internet. Ini mencakup unsur-unsur pemasaran baik marketing respons langsung dan tidak langsung serta prakteknya menggunakan berbagai teknologi untuk membantu menghubungkan bisnis ke pelanggan.
Dengan definisi seperti itu, e-marketing meliputi semua kegiatan bisnis melakukan melalui web di seluruh dunia dengan tujuan menarik bisnis baru, mempertahankan bisnis saat ini dan mengembangkan keunikan brand.
Manfaat e-marketing
E-marketing menyediakan bisnis dengan akses ke pasar massal dengan harga yang terjangkau dan memungkinkan mereka untuk melakukan pendekatan pemasaran pribadi. Sifat fleksibel dan hemat biaya dari e-marketing membuatnya sangat cocok untuk usaha kecil.
1. Jangkauan Prospek Lebih Luas
Internet telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang. Dengan e-marketing, memungkinkan Anda untuk mencari pasar baru dan berpotensi bersaing di seluruh dunia dengan hanya investasi kecil.
2. Pendekatan Efektif
Dengan e-marketing yang direncanakan dengan baik dan efektif ditargetkan dapat membantu mencapai target bisnis pelanggan anda.
3. Lebih Murah
E-marketing menyajikan kasus bisnis yang kuat di penghematan biaya, terutama di bidang biaya transaksional, layanan pelanggan, saluran media digital, cetak dan distribusi dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.
4. Iklan 24 Jam
Dengan website pelanggan Anda bisa mencari tahu tentang produk Anda dan melakukan pembelian bahkan jika toko anda tutup atau Anda tidak memiliki tempat fisik sama sekali.
5. Iklan lebih Personal
E-marketing memungkinkan Anda untuk mencapai orang-orang yang ingin tahu tentang produk dan jasa anda langsung sehingga lebih tertarget.
6. Peningkatan Interaksi
E-marketing memungkinkan Anda untuk membuat promosi interaktif menggunakan musik, grafis dan video.
7. Mudah Menganalis Data
E-marketing membuat lebih mudah untuk mengukur seberapa efektif kampanye Anda.
Komunikasi Pemasaran Global
Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Sedangkan komunikasi pemaasaran global merupakan efektivitas komunikasi pemasaran yang melewati batas-batas negara.
Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran yaitu :
1. Personal Selling
Bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan
2. Advertising
Adversting adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
3. Sales Promotion
Merupakan semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang yang cepat. Caranya dengan menggunakan kupon, voucher, sampel, undian dan discount
4. Public Relations
Upaya hubungan masyarakat perusahaan harus membantu perkembangan perbuatan baik dan pemahaman di antara unsur-unsur pokok perusahaan baik yang di dalam maupun yang di luar. Praktisi humas bertujuan menghasilkan publisitas yang baik. Personil humas juga memainkan peran kunci dalam merespon laporan media yang tidak menyanangkan atau kontrofersi yang timbul karena kegiatan perusahaan di belahan dunia lain.